10 November 2008

Pahlawanku, Orang Tua-Ku..

Ada yang tau ga ini hari apa?? Pasti ada yang jawab kalo ini hari Senin. Engga salah sih tapi bukan itu inti pertanyaannya. Kalo pertanyaannya diganti jadi, ini buat bangsa Indonesia hari bersejarah apa ya? Mungkin ga semua orang bisa jawab. Yup! 10 November buat rakyat Indonesia merupakan Hari Pahlawan. Hari yang diperingati sebagai penghargaan untuk para pembela kebenaran di negara ini. Tapi apakah ini merupakan hari yang cukup sakral? Mungkin dulu iya tetapi kalo dilihat dari atmosfer yang ada sekarang, hari ini udah menjadi hari biasa dan ga terjadi perayaan apa-apa sesuai perkembangan zaman.
Tapi pernah ga kalian berfikir gimana susahnya jadi pahlawan pada zaman dulu? Yang pasti taruhannya nyawa. Ada aja sih yang jadi pahlawan tetapi ga harus mati dulu. Tetapi mayoritas meninggal dulu baru bisa disebut pahlawan. Sebenernya siapa sih pahlawan kita? Tentunya buat tiap orang akan berbeda jawabannya. Tetapi buat gw pribadi, jawaban itu cuma ada satu yaitu orang tua.
ORANG TUA. Kenapa harus mereka? Ya secara langsung mereka udah berani memperjuangkan nasib gw selama ini dari bayi sampe bujang sekarang ini. Mereka cari uang buat memenuhi kehidupan sehari-hari, sekolah sampe ke ITB, ngekos di Bandung, belanja pakaian, makan yang enak-enak, dan macem-macem lainnya. Pokoknya ga ada yang ga bisa mereka lakukan buat gw.
Yang gw bingung sekarang, gimana cara ngebales jasa-jasa pahlawan gw? Sekarang aja nasib gw di kuliah masih ancur-ancuran, kelakuan masih kadang menyimpang (tapi gak semua kok.hehe), sedangkan prestasi ge sedikit banget atau bisa dibilang gak ada sama sekali. Hadoohh.. Malah terkadang masih suka ngecawain mereka dengan tindakan-tindakan bodoh gw selama ini. Maaf yaa..
Okay! Kita balik ke masalah pahlawan. Masih ada ga sih esensi dari seorang pahlawan itu sendiri? Kalo menurut gw pribadi, pahlawan di Indonesia itu masih kurang dihargai. Malahan ada sebutan pahlawan tanpa tanda jasa (baca: guru). Ironis memang. Dimana negara-negara lain amat sangat menghargai pahlawan mereka, di Indonesia pahlawan terlantar begitu saja.
Gw pernah denger bahwa ada seorang veteran TNI zaman kemerdekaan yang harus menjadi seorang penjual kaki lima buat memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Tetapi ada juga seorang KORUPTOR yang terus-terusan dibela untuk mempertahankan jabatannya sebagai ketua sebuah organisasi (baca: Nurdin Halid dan PSSI). What's wrong with us?? Bingung. Sejujurnya gw amat sangat bingung dengan negara ini.
Indonesia yang dibilang negara merdeka, bebas, dan demokrasi ternyata hanya sebuah "jebakan tikus" yang membuat negara ini semakin kacau. Kacau dengan pemerintahnya, kacau dengan organisasinya, kacau dengan manusianya, dan kacau dengan orang-orang terpelajarnya. Ingin rasanya mengubah segala-galanya menjadi baik dengan habiskan sebuah generasi dan gantikan dengan generasi yang jauh lebih fresh. Namun ini tentunya amat sulit dilakukan.
Untuk itulah gw kuliah di sini. Dengan sejuta mimpi yang gw punya, gw pengen buat negara ini yang jauh lebih baik daripada sekarang. Untuk Pahlawanku, Orang Tua-Ku, dan untuk Negri-Ku.
Akhir kata..
"10 November itu Hari Pahlawan teman-teman!!"

Tidak ada komentar: