07 September 2009

Atheis-kah aku?

Tak pernah terbesit sedikitpun dipikiranku, apa itu Tuhan serta rupanya. Seumur hidupku, tak pernah aku membayangkan apa yang ia lakukan setiap hari. Tapi mengapa orang-orang disekitarku selalu mempermasalahkan hal itu? Apakah aku ini berbeda? Sampai sekarang pun aku masih belum mengerti jawaban yang pasti.

Hanya satu yang kuyakini hingga kini, Tuhan menciptakan manusia dengan segala sifatnya yang unik. Soal baik buruknya sifat, itu relatif. Hanya waktu dan kondisi yang mampu menjawabnya. Tapi mengapa manusia selalu memperdebatkannya? Mereka selalu mencari pembenaran akan tindakan-tindakannya yang didasarkan pada keyakinannya masing-masing, agama. Namun menurutku, Tuhan tidak pernah menciptakan agama. Ia hanya menurunkan nilai-nilai kebenaran ke muka bumi ini agar semua manusia dapat bertindak sesuai jalan-Nya. Agama hanyalah alat bagi manusia untuk mengaktualisasikan keyakinannya tersebut. Dan bisa dibilang jika semua agama itu benar. Jadi janganlah menganggap agamamu yang paing benar!

Ada satu lagi yang masih membuatku gamang. Agama yang dahulu dijadikan sebagai dasar manusia beraktivitas, kini telah terdegradasi nilai-nilai kesuciannya oleh orang-orang yang munafik! Mereka menggunakan agama sebagai kambing hitam. Namun sebenarnya mereka tidaklah mengerti apa yang mereka lakukan. Jadi untuk apa sebenarnya agama itu ada jika hanya sebagai alat pemecah belah? Yang kutahu, Tuhan tidak ingin melihat manusia saling bertengkar dalam mengagungkan nama-Nya. Atau mungkin, anggapanku ini salah? Atau Tuhan memang sengaja mengadu domba kita untuk kepentingannya? Aku pun tidak dapat membayangkan jika begitu adanya.

Terkadang Tuhan menjadi jawaban atas segalanya. Namun menurutku, Tuhan hanyalah jawaban atas keterbatasan pikiran manusia. Segala hal yang tidak dapat terpecahkan oleh manusia, jawabannya kembali kepada Tuhan. Aku tidak mengerti jika ada orang yang berjanji, namun ia menyerahkan janji itu kepada Tuhan. Memang Tuhan yang akan menanggungnya? Jika begitu adanya, pekerjaan menjadi Tuhan itu berat ya. Ia harus menanggung semua janji umat manusia yang berjumlah 2 miliar lebih. Namun jika bukan begitu adanya, maka dapat disimpulkan bahwa orang-orang yang membuat janji tersebut hanyalah omong kosong belaka. Mereka sesungguhnya tidak berani berjanji apa yang telah diucapkannya.

Bagiku:

Kebenaran itu MUTLAK!

Baik buruk itu relatif..

Tuhan itu memang ADA dan TAHU segalanya.

Semua orang dasarnya BAIK menurut-Nya


Jadi apabila ada yang bertanya, atheis-kah aku? Tentu TIDAK!

1 komentar:

echuu mengatakan...

lumayan nes, lw bisa dibilang atheis.. haha.

hal yang gitu2 emang susah untuk dipikirin, bisa-bisa sampe mati juga kagak bakal dapet jawabannya.

bahkan setiap nanya ke orang yang 'beriman' juga pasti jawabannya cuma 'ya, percaya aja'.

nah, kalo urang si yakin aja kalau segala sesuatu yang bener pasti kelihatan, dan akan datang ke kita. mari kita lihat apa Tuhan adalah penguasa semesta atau hanya anak kecil yang sedang bermain di ladang semut.